Bio-Hacking, Apa Itu?
Jakarta, Selular.ID – Ada satu topik menarik yang
diungkap Kaspersky di Cyber Security Summit 2015 yang digelar di Port
Dickson, Negeri Sembilan, Malaysia. Topik dimaksud adalah Bio Hacking.
Mendengar istilahnya, kami sempat bertanya-tanya apa sebenarnya bio
hacking itu.
Bio-hacking sebenarnya telah diungkap Kaspersky pada ajang IFA 2015
yang dihelat di Berlin, Jerman beberapa waktu lalu. Di ajang Kaspersky
LAB Cyber Security Summit 2015, lewat tiga orang petingginya, Sergey
Lozhkin, Rainer Bock, dan seorang Bio Nyfiken, Hannes Sjoblad. Nama yang
disebut terakhir, Hannes Sjoblad merupakan seorang bio hacker ternama
yang kemudian bekerja sama dengan Kaspersky LAB.
Bio-hacking pada dasarnya adalah biological hacking.
Salah satu bagian dari bio hacking adalah menanamkan sebuah chip sebagai
suatu langkah yang lebih dekat untuk meringankan rutinitas hidup
sehari-hari. Chip dimaksud berbalut medical glass sebesar biji padi yang
ditanamkan ke dalam tubuh manusia. Pihak Kaspersky mengklaim bahwa chip
yang ditanam tersebut cukup aman.
Berbekal konektivitas NFC, chip yang tertanam tadi memiliki sejumlah
manfaat, seperti untuk menyimpan data pribadi seperti kartu nama serta
data pribadi lainnya. Bahkan, para petinggi Kaspersky yang hadir di
acara Kaspersky Lab APAC Cyber Security Summit 2015 telah menggunakan
Bio Hacking. Dengan chip di tubuh, mereka dapat membuka pintu kantor
yang telah menggunakan NFC.
Tak sekedar itu saja, Rainer Bock, salah seorang petinggi Kaspersky
juga mendemonstrasikan bagaimana chip yang ada dalam tubuhnya dapat
digunakan untuk membuka smartphone miliknya. Pada intinya, bio hacking
bisa digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat lain, seperti
notebook, PC, mobil, dan perabot elektronik, ATM, senjata api, dan
berbagai alat lain yang akan memuat data pengguna untuk menggunakan
alat-alat tersebut secara pribadi.
“Setiap orang bisa menggunakan bio-hacking dengan mengeluarkan biaya
sekitar USD99,” tandas Rainer Bock. Lebih lanjut, Rainer Bock menegaskan
bahwa chip yang tertanam tidak memiliki kadaluwarsa.
Untuk menanamkan chip ke dalam tubuh, ternyata tidak dibutuhkan waktu
yang lama. Kami sempat diperlihatkan ketika chip disuntikkan ke tubuh
sukarelawan di bagian belakang telapak tangan antara ibu jari dan
telunjuknya.
URL: http://selular.id/eH0DAs
Comments
Post a Comment