Hacker China Bobol Sistim Pertahanan Rudal Israel 'Iron Dome'?
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
Tak hanya kecanggihan persenjataan, sistim pertahanan anti-rudal
Israel yang disebut Iron Dome atau 'kubah besi' menjadi faktor pembeda
dalam konflik Israel-Palestina yang terjadi belakangan ini. Membuat
jumlah korban jiwa di pihak negeri zionis bisa diminimalisasi. Dari 53
yang tewas, 50 di antaranya tentara.
Sementara, di pihak
Palestina yang tak punya perlindung secanggih itu, sebanyak 1.200 warga
Gaza meninggal dunia. Mayoritas penduduk sipil termasuk anak-anak tak
berdosa.
Baru-baru ini terkuak, peretas (hacker) yang
diduga berafiliasi dengan militer Tiongkok dilaporkan pernah mencuri
'sejumlah besar data sensitif' mengenai perisai rudal Israel yang juga
didanai Amerika Serikat.
Dokumen dari tiga kontraktor pertahanan
Israel dilaporkan dicuri dalam serangkaian serangan hacker pada 2011
dan 2012 oleh kelompok yang diketahui sebagai "Comment Crew" -- organisasi peretas yang disebut-sebut didanai oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Tuduhan
terkait serangan tersebut disampaikan kelompok cybersecurity, Cyber
Engineering Services (CyberESI) di blog analis keamanan independen
Brian Krebs.
Berdasarkan laporan tersebut, kontraktor
pertahanan Israel, Israel Aerospace Industries (IAI), Rafael Advanced
Defence Systems, dan Elisra Group dijadikan target. Data yang dibobol
termasuk dokumen teknis yang meliputi segala sesuatu dari roket balistik
sampai drone.
Joseph Drissel dari CyberESI mengatakan bahwa,
berdasarkan sifat serangan, para peretas sedang mencari tahu informasi
tentang Iron Dome.
Para hacker juga mencuri dokumen 900 halaman yang menyediakan
informasi skema rinci dari rudal Arrow III -- teknologi yang menurut
Joseph Drissel tidak didesain Israel, "melainkan oleh Boeing dan
kontraktor pertahanan AS."
"Dalam prosesnya, mereka pada
dasarnya menyerahkan banyak hal yang mungkin juga digunakan dalam sistem
kita (AS), "kata Drissel kepada Krebs, seperti Liputan6.com kutip dari Belfast Telegraph, Rabu (30/7/2014).
Koneksi
dengan pihak AS mungkin jadi penyebab mengapa peretasan itu tak
dilaporkan oleh kontraktor Israel. Dua dari mereka menolak berkomentar,
sementara IAI mengatakan, itu "informasi lama".
"IAI melakukan tindakan pencegahan insiden seperti itu di masa depan," kata juru bicara IAI Eliana Fishler.
Comment
Crew, yang jadi 'tersangka' peretasan diidentifikasi oleh perusahaan
keamanan Mandiant pada Februari 2013 sebagai Unit 61398 yang menjadi
bagian dari PLA. Laporan ini menyebabkan penangkapan 5 anggota kelompok
itu oleh Departemen Kehakiman AS terkait serangan terhadap
perusahaan-perusahaan swasta.
Namun, CyberESI belum mengungkap
bukti langsung keterlibatan militer Tiongkok. Sementara, modusnya diduga
dengan menginstal sejumlah tool dan program Trojan pada
sistem internal kontraktor Israel, dengan cara itu hacker dilaporkan
memperoleh akses ke akun email dari para petinggi.
Kepada Business Insider,
ilmuwan riset Jon Lindsay dari University of California's Global
Institute on Conflict and Cooperation mengatakan, peretasan bisa
mengindikasikan ketertarikan Tiongkok untuk mengembangkan perisai rudal
mereka sendiri. Apalagi, teknologi semacam itu sulit dikembangkan. Juga
tak murah.
Tiongkok Siap Bantu Gaza
Sementara
itu di Beijing, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengaku pihaknya
menyesalkan konflik yang terjadi di Gaza. Mengutuk keras konflik yang
telah menewaskan lebih dari 1.200 warga Palestina dan lebih dari 50
warga Israel.
"Pertempuran terus terjadi, bahkan di saat perayaan Idul Fitri. Kami
merasa sedih dan berduka," kata Pak Menlu seperti dimuat situs People Daily.
Tiongkok mengaku siap membantu perundingan damai antara Palestina dan Israel.
"China
mengerti bagaimana rakyat Gaza telah menderita dan akan terus
memberikan bantuan sesuai kapasitas kami untuk Palestina dan Jalur
Gaza," kata Wang.
sumber : https://news.liputan6.com/read/2084730/hacker-china-bobol-sistim-pertahanan-rudal-israel-iron-dome
Pengertian Carding, Hacking, Cracking, Defacing CARDING Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah Carder. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya. Menurut riset Clear Commerce Inc, perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Texas – AS , Indonesia memiliki carder terbanyak kedua di dunia setelah Ukrania. Sebanyak 20 persen transaksi melalui internet dari Indonesia adalah hasil carding. Akibatnya, banyak situs belanja online yang memblokir IP atau internet protocol (alamat komputer internet) asal Indonesia. Kalau kita belanja online, formulir pembelian online shop tidak mencantumkan nama negara Indonesia. Artinya konsumen Indonesia tidak diperbolehkan belanja di situs itu. Menurut pengamatan ICT Watch, lembaga yang mengamati dunia internet di Indonesia, para carder kini berope...
Alkom Radio VHF LenVDR10-MP Buatan Len Siap Dioperasikan di Seluruh Batalyon Indonesia Bandung (30/11) - Len mengirimkan radio VHFsebanyak 734 unit berikut perlengkapannya untuk TNI Angkatan Darat. Radio Manpack tipe LenVDR10-MP akan di- deliver ke semua batalyon di Indonesia dari Aceh hingga Papua, dan para engineer Len akan men- training para tentara yang menjadi user di 13 Kodam di tubuh TNI Angkatan Darat. PT Len Industri (Persero) sudah sejak lama melakukan pengembangan produk radio militer dari tahun 2001 melalui Unit Bisnis Elektronika Pertahanan dan Divisi Pusat Teknologi & Inovasi dengan melibatkan Kementerian Ristek, Kementerian Pertahanan, BPPT hingga Lembaga Sandi Negara. Pengerjaan kontrak membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan sejak bulan Mei 2015 hingga November 2015. Proses produksi radio sudah menggunakan mesin SMT. Surface Mount Technology atau sering disingkat dengan sebutan SMT adalah teknologi terkini yang digunakan untuk me...
Walikota Toronto John Tory mengatakan solusi ideal untuk kekhawatiran terus-menerus tentang penggunaan data historis dari kartu kredit akan menghapusnya, namun seorang pengungkit pengacara telah mengatakan kepadanya bahwa hal itu tidak dapat terjadi. Berbicara kepada wartawan setelah berpartisipasi dalam forum rasisme anti-hitam di Balaikota, Tory mengatakan bahwa dia mendengar dari banyak orang tua pria kulit hitam dan wanita muda yang takut data dari praktik yang sekarang telah ditinggalkan akan menghantui mereka saat mereka tumbuh dewasa. "Mereka tidak ingin ada kesempatan apapun bahwa pertemuan sewenang-wenang antara polisi dan orang kulit hitam muda di jalanan Toronto tanpa saran untuk mengatakan bahwa mereka pernah melakukan sesuatu yang salah dapat menyebabkan informasi tersebut diketahui, Calon majikan, "kata Tory. Pada tahun 2015, polisi Toronto mendefinisikan carding sebagai "interaksi non-penahanan, non-penangkapan antara Layanan dan ang...
Comments
Post a Comment