Indonesia Diperingatkan Untuk Tetap Mengamankan Online Di Tengah Hacks Korea Utara



Kelompok hacker Korea Utara kembali dicurigai meluncurkan serangan cyber ke seluruh dunia karena Menteri Informasi dan Komunikasi Indonesia Rudiantara menyatakan bahwa negara tersebut bebas dari ransomware WannaCry yang merusak.
Peretas Korea Utara diyakini telah meretas lebih dari 140.000 komputer di 160 perusahaan Korea Selatan dan badan pemerintah pada bulan Juni tahun lalu. Pada 2014, sebuah serangan menargetkan operator reaktor Korea Selatan.
Hacks ini diluncurkan dari China, menurut firma keamanan Huri Inc. Senior Researcher Simon Choi.
"Mereka beroperasi di sana sehingga apapun yang mereka lakukan, semuanya berasal dari alamat IP di China," kata Choi, seperti dikutip Reuters via Detik.
Malaysia juga dicurigai sebagai negara favorit hacker Korea Utara, di mana beberapa diyakini dipekerjakan dalam pemrograman TI. Tersangka lainnya menjalankan situs web atau membuat program perjudian dan perjudian.
Investigasi tersebut menemukan dua perusahaan IT yang berbasis di Malaysia memiliki hubungan dengan mata-mata Korea Utara. Penyidik ​​menuduh perusahaan tersebut berada di belakang Unit 180, sebuah kelompok hacker elit yang diduga didukung oleh pemerintah Korea Utara.
Sementara pemerintah Korea Utara terus menolak adanya cincin hacking, ancaman hacks ditangani secara serius oleh spesialis Indonesia.
The WannaCry ransomware, yang mempengaruhi setidaknya 200.000 komputer di seluruh Indonesia, menyebarkan virus yang menyerang jaringan data dan koneksi internet. Pengguna akan diminta untuk membayar biaya agar virus dihapus dan akses dikembalikan ke file. Secara keseluruhan, dampaknya minimal di Indonesia karena tindakan pencegahan skala besar.
Rudiantara meragukan banyak orang Indonesia membayar scammers tersebut.
"Mengenai uang tebusannya, saya rasa perusahaan Indonesia tidak membayarnya karena saya sudah mendesak agar mereka tidak membayar," katanya, seperti dilansir Antara .
Pakar keamanan memperingatkan pengguna agar tidak merasa puas hanya karena WannaCry telah retak.
"Apakah mereka terlibat dalam serangan WannaCry tidak mengubah fakta bahwa mereka adalah ancaman cyber nyata," kata seorang pakar keamanan pemerintah AS, seperti dilansir Detik .
Pusat Keamanan Cyber ​​Nasional di Inggris telah membagikan beberapa tip penting untuk melindungi gadget rumah tangga, seperti menginstal patch baru dan update komputer dan menghindari situs dan unduhan yang mencurigakan.
Dengan demikian, "para hacker akan mengeksploitasi kerentanan di sistem operasi, browser web, plug-in dan aplikasi yang sering diketahui selama beberapa waktu."
Forbes juga menunjukkan bahwa pengguna dapat melindungi diri dari serangan cyber dengan memantau laporan kartu kredit secara teratur, mendaftar untuk alert real-time, menjaga informasi pribadi aman, secara rutin mengubah password dan berlangganan perlindungan identitas.
Rudiantara secara teratur mengingatkan masyarakat, institusi dan perusahaan untuk membuat backup dan menyimpan data di server yang terpisah.

sumber : http://indonesiaexpat.biz/topreads/north-korean-hackers-malaysia/

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Carding, Hacking, Cracking, dan Defacing

Alkom Radio VHF LenVDR10-MP Buatan Len Siap Dioperasikan di Seluruh Batalyon Indonesia

Tory mengatakan bahwa dia ingin data carding dihapus, tapi pengacara mengatakan tidak sebanyak tiga kali